Selasa, 23 April 2013

Legislator perjuangkan Pandeglang pusat peternakan domba

"Pandeglang sangat potnsial untuk usaha peternakan domba, karena itu saya akan berupaya memperjuangkan agar daerah ini menjadi pusat peternakan domba"

Pandeglang (ANTARA News) - Anggota Komisi VII DPR Irna Narulita menyatakan akan terus memperjuangkan agar Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten bisa menjadi pusat peternakan domba yang akan menjadi pemasok untuk kebutuhan nasional.

 

Selasa, 16 April 2013

MENGANTISIPASI PENYAKIT FLU BURUNG



Oleh : WINARNO, S.Pt, MM

Mencermati berita dari berbagai media masa akhir-akhir ini yaitu masalah Penyakit Flu Burung  sehingga tak kurang dari 4,7 juta ekor ayam di seluruh Indonesia yang terinfeksi virus flu burung mati mendadak. Kematian tersebut adalah 0,5 persen dari populasi ayam ras dan 0,4 persen terhadap populasi unggas nasional secara keseluruhan yang berjumlah 1,3 milyar ekor. Terdiri dari ayam buras 287,3 juta ekor; ayam ras petelur 85,1 juta ekor; ayam ras pedaging 917,7 juta ekor dan itik 48,1 juta ekor.
Berita yang cukup menghebohkan dan menyita perhatian tersebut ternyata menyisakan derita kerugian triliunan rupiah pada usaha peternakan ayam ras, sedangkan disisi lain muncul kekhawatiran bagi sebagian masyarakat terhadap adanya kasus tersebut yang berakibat menurunnya omset penjualan ayam pedaging/ unggas. Seyogyanya masyarakat tidak perlu panik atau cemas berlebihan, seandainya mereka mengetahui secara benar apa dan bagaimana sesungguhnya penyakit flu burung tersebut.

Mengenal Penyakit Flu Burung
Penyakit Flu Burung atau lebih dikenal dengan istilah Avian Influenza (AI) disebabkan oleh virus inflenza tipe A dari berbagai subtipe. Sebenarnya avian influenza bukan barang baru, tetapi sudah ditemukan di Amerika Serikat pada tahun 1924. Secara garis besar virus influenza dibagi kedalam tiga golongan yaitu A, B dan C. Tipe-tipe ini dibagi berdasarkan kandungan protein Hemaglutinin (H) dan Neuraminidase (N) yang terdapat pada permukaan virus. Virus influenza mempunyai subtipe H1 sampai dengan H15 dan mempunyai pasangan N1 sampai dengan N9, itulah sebabnya penamaan virus influenza menjadi subtipe HxNy (contohnya H5N1 dan H2N9).  Kandungan kedua protein ini yang menentukan apakah virus tersebut dari jenis yang mematikan atau tidak. Protein N, selain menentukan tingkat patogen virus juga sebagai determinator (penentu) jenis inang (host) virus, apakah virus tersebut hidup pada burung, itik, babi atau bahkan pada manusia. 
Virus flu burung mudah bermutasi dan sifatnya sangat labil, bila menyerang pada manusia dapat berakibat fatal, sehingga sering disebuthighly pathogenic avian influenza. Terdapat 2 sifat virus flu burung ini, yaitu antigenic shift  yang artinya virus betul-betul berubah bentuknya menjadi virus lain yang mungkin lebih ganas kemudian yang satu lagi disebut antigenic draft artinya virus bermutasi di dalam dirinya sendiri. Virus AI dapat bertahan untuk jangka waktu lama dalam kotoran ayam (feses) dan air 32 hari. Virus ini sangat labil, mudah berubah bentuk dari tidak ganas menjadi ganas atau sebaliknya. 
Berdasarkan kasus-kasus terakhir dimana virus yang biasa menyerang ayam/ unggas juga menjangkiti manusia, para peneliti yakin telah terjadi mutasi pada protein H atau N virus sehingga virus tersebut mampu hidup pada dua inang yang berbeda jenis.
Yang agak melegakan adalah virus ini diduga tidak dapat menular dari manusia ke manusia. Kenyataan bahwa penyakit flu burung ini tidak dapat menular antarmanusia dapat disimpulkan bahwa virus H5N1 ini tidak dapat mewabah melalui medium udara.
Gejala-gejala penyakit flu burung pada unggas : Terjadi gangguan pernafasan, jengger ayam berubah menjadi berwarna biru, terdapat bercak-bercak merah pada kaki dan  badan bagian bawah, bengkak-bengkak pada muka, jengger dan pial. Tetapi harus diingat bahwa penyakit lain yang menyerang unggas juga kadang-kadang menampakkan gejala-gejala yang mirip penyakit AI diatas, sehingga kepastian adanya penyakit AI tersebut harus dibuktikan melalui pemeriksaan dengan anti serum dan isiolasi virus pada embrio tertunas.
Sedangkan gejala-gejala penyakit flu burung yang menyerang pada manusia (mirip dengan gejala flu biasa) yaitu demam, tidak enak badan, nyeri otot, sakit tenggorokan dan batuk. Jika kondisi semakin memburuk panas menjadi tinggi, batuk makin berat dan berdahak warna hijau, serta sesak nafas, bila kondisi makin berat biasanya penderita hanya tiduran saja, tidak mampu beraktivitas, menurut para ahli bahwa tingkat kematian akibat virus AI mencapai diatas 60 % sampai 100 % sebab masa inkubasi virus yang menyerang pada manusia adalah selama 1- 3 hari.


Insiden Flu Burung Dunia
Seperti yang dilansir  Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) bahwa wabah penyakit flu burung (AI) pada tahun 2004 ini telah dideteksi menyerang 10 negara-negara di asia yaitu : Vietnam, Thailand, Laos, Kamboja, Indonesia, Taiwan, Jepang, Korsel, Pakistan dan China. Pada awal Februari 2004 sedikitnya 12.000 ekor ayam dimusnahkan di Negara Bagian Delaware (AS) akibat penyakit AI tersebut, meskipun tidak sampai menyerang manusia.
Penyakit ini telah merenggut korban jiwa sedikitnya 19 orang meninggal dunia di negara-negara Thailand, Cina dan Vietnam. Sejarah mencatat bahwa bahwa virus H5N1 sebelum menjangkiti manusia telah dikenal sebagai pembunuh unggas dan babi di negara Skotlandia pada tahun 1959. Negara-negara yang dilaporkan pernah terserang penyakit flu burung adalah Inggris pada tahun 1963, Kanada 1966, Australia 1976, Jerman 1979, Amerika Serikat dan Irlandia 1983, Pakistan dan Meksiko 1994, Hongkong 1997 (dikenal sebagai Flu Hongkong ).

Kamis, 04 April 2013

Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Utara akan Replikasi Kampung Ternak Domba Terpadu Juhut Pandeglang






Kampung Ternak Domba Terpadu Juhut, Pandeglang sebagai wilayah binaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten sekaligus Laboratorium Lapang (LL) Badan Litbang Pertanian pada Kamis 14 Maret 2013 mendapat kunjungan studi banding oleh lima pejabat Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Utara. Sebagai pendamping kunjungan adalah Kepala BP4K Kabupaten Pandeglang (Ir. Agus S, MM), Kasie KSPP BPTP Banten (Kardiyono, STP, MSi), Camat Karangtanjung dan Lurah Juhut serta penyuluh lapangan. Kampung Juhut merupakan lahan darat di kaki “Gunung Karang” di mana saat ini telah tersedia beberapa fasilitas pertanian antara lain: (1). Laboratorium Lapang (LL) Badan Litbang Pertanian antara lain inovasi domba (berbagai bangsa domba, pakan, pembuatan biogas, dan pupuk kandang), inovasi padi gogo, inovasi tanaman hortikulurtura (sayuran dan buah-buahan) dan inovasi perkebunan (penyakit tanaman cengkeh dan kelapa); (2). Program MP3MI berupa teknologi pemanfaatan lahan pekarangan, pengolahan kompos, optimalisasi biogas, pembibitan talas “beneng” dan penguatan kelembagaan; (3). Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA); (4) Posluhdes. Program sinergis antar lembaga kementrian pertanian (badan litbang Pertanian) dengan pemerintah daerah (Pemda Provinsi Banten dan kabupaten pandeglang), serta Perhutani dan Bank Indonesia Serang telah memberikan percontohan yang cukup layak untuk di replikasi dalam membangun wilayah. Salah satu program untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pengembangan domba dengan target tiap Keluarga memiliki 8 ekor damba, serta pemanfaatan lahan pekarangan dengan tanaman sayuran (cabe, terong, sawi dll) dan ditunjang pemanfaatan potensi pangan lokal (talas beneng) telah memberikan dampak terhadap pendapatan petani yang cukup significant. Hal tersebut dapat dilihat dari perubahan tingkat kriminal yang saat ini sudah zero criminal, masyarakat sudah lunas pembayaran  Pajak bumi dan bangunan sebelum jatuh tempo dan dijadikan tempat kunjungan berbagai pihak untuk mengadopsi pola dan pembinaan.
Zubair Harahap dkk dari Dinas Peternakan dan kesehatan hewan setelah meninjau lapangan sangat tertarik dan apresiasi terhadap keberhasilan program di Juhut. Selanjutnya akan dilakukan replikasi program tersebut di Sumatera Utara.





sumber: http://banten.litbang.deptan.go.id

Senin, 18 Maret 2013

DATA POTENSI AGRIBISNIS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PANDEGLANG

          Kabupaten Pandeglang dengan luas wilayah sebesar 274.689.9 ha, terbagi atas 28 kecamatan tidak jauh berbeda dengan kabupaten lainnya di Indonesia, walaupun daerah ini merupakan salah satu daerah tujuan investasi untuk sector industri dan pariwisata ketika masih berada dalam Provinsi Jawa Barat. Kegiatan pertanian merupakan sector utama yang memberikan kontribusi PDRB. Walaupun sebagai kontributor terbesar tehadap PDRB, kegitan sektor pertanian di Kabupaten Pandeglang belum memberikan hasil yang optimal dan masih sangat mungkin ditingkatkan agar mampu memberikan kontribusi yang lebih besar lagi.
            Berbagai jenis komoditas tanaman pertanian terdapat di Kabupaten Pandeglang, dari jenis tanaman pangan sampai dengan tanaman keras (perkebunan). Di antara berbagai jenis tanaman tersebut tanaman budidaya padi merupaka jenis tanaman pangan utama yang terdapat disemua wilayak kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang.
            Selain itu berbagai jenis tanaman Hortikultura buah-buahan yang  terdapat di Kabupaten Pandeglang sudah terkenal sampai ke luar wilayah Pandeglang dan merupakan komoditas unggulan. Diantaranya, manggis yang berasal dari Kecamatan Bojong, durian dari lereng gunung karang  yang berda diwilayah Kecamatan Pandeglang.
            Untuk usaha Peternakan di kabupaten Pandeglang diharapkan menjadi suatu tahapan pembangunan menuju keadaan yang stabil yang dikenal sebagai program penyelamatan dan pemulihan akibat krisis yang berkepanjangan.
            Potensi peternakan yang dikembangkan di wilayah Kabupaten Pandeglang diantaranya adalah ternak itik yang sangat berpotensi pada lahan persawahan, selain itu ternak ayam buras yang merupakan ternak yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten Pandeglang, baik didaerah pedesaan maupun perkotaan. Untuk ternak besarnya budidaya ternak sapi potong dan kerbau mempunyai potensi yang sangat bagus untuk dikembangkan di Kabupaten Pandeglang.
            Untuk melihat potensi pertanian dan peternakan yang terdapat di wilayah Kabupaten Pandeglang berikut data potensi agribisnis pertanian dan peternakan yang tersebar di 28 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang.

Sabtu, 02 Maret 2013

Pemkab Pandeglang kembangkan peternakan kambing perah



ilustrasi Seorang peternak kambing Peranakan Etawa memberi makan ternaknya dengan limbah tahu dan kulit singkong di Desa Jeru, Malang, Jawa Timur. (ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Pada 2013, Pemkab memberikan bantuan kambing perah peranakan etawa pada satu kelompok sebanyak 11 ekor yang dananya berasal dari APBD kabupaten,"
Pandeglang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, terus mengembangkan usaha peternakan kambing perah jenis peranakan etawa.

"Pada 2013, Pemkab memberikan bantuan kambing perah peranakan etawa pada satu kelompok sebanyak 11 ekor yang dananya berasal dari APBD kabupaten," kata Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pandeglang Winarno di Pandeglang, Jumat.

http://www.antaranews.com/berita/355011/pemkab-pandeglang-kembangkan-peternakan-kambing-perah

Spektrum Diseminasi Multi Channel Kampung Domba Terpadu

Kampung Domba Cinyurup, Kelurahan Juhut, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten adalah satu kampung yang sebagian besar penduduknya memelihara domba dengan target penghasilan >50% dari nilai Upah Minimum Regional di Pandeglang atau sekitar Rp. 470.000/bulan (2011). Kegiatan pembangunan Kampung Domba Cinyurup-Juhut berawal dari keikutsertaan Balai Penelitian Ternak dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Pertanian di Provinsi Banten tahun 2007. Setelah itu dilanjutkan dengan berbagai rapat dengan Dinas Pertanian dan Peternakan di tingkat Provinsi Banten dan Kabupaten Pandeglang. 

Pemahaman konsdisi budidaya ternak domba di Provinsi Banten lebih diperdalam lagi dalam kerjasama erat dengan BPTP Banten, terutama pada pengawalan teknologi ternak domba program Prima Tani di Banten. Pengawalan teknologi ini meningkatkan pemahaman dan keyakinan bahwa provinsi Banten memiliki sumber daya alam yang sangat potensial mendukung terciptanya suatu kawasan ternak domba. Oleh karena itu, pembahsan bentuk pengembangan ternak domba yang akhirnya disepakati sebagai Kampung Domba tersebut dilakukan secara lebih intensif dengan melibatkan berbagai lembaga pemerintah dan swasta. Dua UPT Badan Litbangtan yaitu Balai Penelitian Ternak dan BPTP Banten menjadi penggerak utama dalam pembentukan Kampung Domba Cinyurup-Juhut tersebut. Balai Penelitian Ternak (Balitnak) menyusun konsep Kampung Domba, didiskusikan secara intensif di lingkup Kelompok Kerja (POKJA dengan ketua: Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pandeglang).http://asmdbogor.blogspot.com/2012/06/spektrum-diseminasi-multi-channel.html
Di Pandeglang Ada Kampung Domba

PANDEGLANG - Pemerintah Kabupaten Pandeglang, telah menetapkan Kelurahan Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, sebagai Kampung Domba Terpadu, sehingga daerah dengan luas 402,5 hektare itu akan dibina para warganya untuk beternak domba.

http://bantenpost.com/welcome/pageUtama/BU01775

Kisah Sukses Kampung Domba Terpadu


Profil Lokasi
Kampung Domba Terpadu (KDT) berada di kampung Cinyurup, Kelurahan Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Kelurahan Juhut yang digolongkan sebagai desa “swasembada” berada di kawasan hutan lindung lereng Gunung Karang dengan ketinggian 250-700m diatas permukaan laut, luas 387 ha, dibagi kedalam 6 RW/28 RT, 1383 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 6191 orang. Sebagian besar wilayah bertopografi miring/lereng, dengan curah hujan sekitar 2000 mm/tahun, dengan iklim tipe B1 (klasifikasi Oldeman). Tingkat pendidikan masyarakat masih rendah dengan mata pencaharian penduduk 41% sebagai tukang, 24% buruh tani, 13% petani pemilik, dan selebihnya sebagai pegawai, buruh kasar, dan pedagang.




PEMKAB Dorong Usaha Penggemukan Domba Di Menes

 Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, mendukung usaha penggemukan domba yang dilakukan warga Desa Sindang Sari, Kecamatan Menes.
"Warga Sindang Sari sudah lama menjalankan usaha penggemukan domba, dan setiap tahun terus berkembang," kata Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pandeglang Winarno di Pandeglang, Jumat.
Warga, kata dia, membeli anak domba kemudian dipelihara, setelah dewasa dan badannya gemuk dijual lagi. Domba yang dibeli seluruhnya pejantan, dengan pertimbangan selain cepat laku harganya juga relatif lebih mahal.
Mengenai dukungan yang diberikan pemerintah, menurut dia, dalam bentuk pendampingan dan pemeriksaan kesehatan ternak.

http://www.ciputranews.com/riil/pemkab-dorong-usaha-penggemukan-domba-di-menes

Balitbang Temui Bupati Terkait Rencana Kunjungan Mentan

Pandeglang (AntaraBanten)  -  Tim dari Balitbang Provinsi Banten, Rabu, menemuai  Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi terkait rencana kunjungan Menteri Pertanian ke Kabupaten Pandeglang, pada akhir Maret 2013.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pandeglang Cahyan Sofyadi menjelaskan,  kedatangan tim dari Balitbang Provinsi tersebut  dalam rangka koordinasi berkaitan dengan persiapan kedatangan Menteri Pertanian.
"Pada akhir Maret Mentan akan berkunjung ke Pandeglang yang rencananya akan dirangkaikan dengan  Jambore Kwarnas Pramuka di Kampung Cinyurup Kelurahan Juhut pada 25–28 Maret 2013," katanya.
Cahyan juga mengatakan selain koordinasi persiapan kunjungan Menteri Pertanian, tim Balitbang  juga menyampaikan rencana untuk pengembangan perternakan domba terpadu di Kampung Cinyurup,  diantaranya pengembangan laboratorium.

http://banten.antaranews.com/berita/18471/balitbang-temui-bupati-terkait-rencana-kunjungan-mentan