Minggu, 23 Februari 2014

Penyakit Brucellosis Pada Ternak


Penyakit Keluron Menular (Brucellosis) adalah infeksi kronis (menahun), terutama pada sapi dan kerbau yang menyerang organ reproduksi dan menyebabkan keguguran.

Penyebab Brucellosis :

Pada Sapi : Kuman Brucella Abortus
Pada Domba/Kambing : Kuman Brucella Militensis
Pada Babi : Kuman Brucella Suis
Cara Penularan :

Penularan pada hewan terjadi melalui :

Saluran Pencernaan
Saluran Kelamin
Saluran Selaput Lendir
Kulit yang Luka
Sumber Penularan

Kotoran dan air seni hewan yang terinfeksi
Reruntuhan cairan sisa-sisa abortus dari hewan terinfeksi
Gejala Klinis

Pada sapi tanda-tanda klinis utama ialah :

Keluron menular yang dapat diikuti dengan kemajiran temporer atau permanen, keluron terjadi pada kebuntingan 5-8 bulan
Produksi air susu turun
Mengeluarkan cairan vaginal yang bersifat infeksius dan berwarna keruh
Pada kelenjar susu tidak menunjukkan gejala klinis meski di dalam air susu terdapat kuman Brucella. Hal ini dapat menyebabkan penularan pada manusia (menyebabkan demam undulan), meskipun tidak sampai menyebabkan keguguran pada ibu hamil.
Hewan jantan memperlihatkan gejala epididimis dan orchitis (infeksi pada epididimis dan testis)
Kelainan Pasca Mati :

Perubahan yang terlihat adalah :

Perubahan pada placenta dengan bercak-bercak pada lapisan permukaan chorion.
Cairan janin terlihat keruh berwarna kuning coklat dan kadang bercampur nanah
Pada hewan jantan ditemukan proses pernanahan pada testikelnya, diikuti dengan nekrose.
Diagnosa

Dugaan adanya Brucellosis timnbul apabila ditemukan apabila ditemukan keluron dalam kelompok ternak yang diikuti menghilangnya penyakit itu. Diagnosa pada hewan berdasarkan pada :usu

Gejala klinis dan uji serologis
Isolasi dan identifikasi kuman brucella
Diagnosa Banding

Pada sapi Keluron yang disebabkan oleh kuman dikelirukan dengan Campylobacter fetus atau Trichomonas Fetus. Keluron Campylobacter fetus terjadi setiap waktu, Trichomonas Fetus terjadi pada kebuntingan dini sedangkan oleh Brucella terjadi pada lebih dari 6 bulan.

Pencegahan 
 
Pencegahan
Usaha-usaha pencegahan terutama ditujukan kepada tindakan sanitasi dan tata laksana :

Tindakan sanitasi, antara lain : sisa abortus dihapus hamakan, fetus dan placenta dibakar, hindarkan perkawinan antara pejantan dengan betina yang mengalami keluron, anak-anak hewan yang lahir dari induk menderita brucellosis sebaiknya diberi susu dari induk yang bebas brucellosis, hewan penderita pada sapi perah dilaksanakan pemotongan bersyarat, dan peralatannya harus dicuci dan dihapushamakan, ternak pengganti jangan segera di masukkan.
Ternak pengganti yang tidak punya sertifikat bebas brucellosis dapat dimasukkan bila setelah diuji serologis negatif. Sedangkan yang mempunyai sertifikat bebas brucellosis dilakukan uji serologis dalam selang waktu 60 sampai 120 hari setelah dimasukkan dalam kelompok ternak.
Pengawasan lalu lintas ternak dilakukan secara seksama.
Pelaksanaan perkawinan secara Inseminasi Buatan.
Pengendalian dan Pemberantasan

Pada kelompok sapi tertular ringan :

Dilakukan uji serologis untuk penentuan reaktor
Reaktos-reaktor harus dikeluarkan dan dipotong (Test and Slaughter)
Pengobatan

Belum ada obat efektif untuk Brucellosis
 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar